id
Marah Rusli

Siti Nurbaya

Notify me when the book’s added
To read this book, upload an EPUB or FB2 file to Bookmate. How do I upload a book?
  • Dhe Anihas quoted5 years ago
    masih dimarahi juga? Pada sangkaku, tentulah ada alangan apa-apa padanya. Jangan jangan ia mendapat kecelakaan di tengah jalan. Kasihan orang tua itu! Lebih baik kita berjalan kaki saja perlahan-lahan, pulang ke rumah; barangkali di tengah jalan kita bertemu dengan dia kelak," kata anak perempuan itu pula seraya membuka payung suteranya dan berjalan perlahan-lahan ke luar pekarangan rumah sekolah.
    "Ya, tetapi aku lebih suka naik bendi daripada berjalan kaki, pulang ke rumah, sebab aku amat lelah rasanya dan hari amat panas. Lihatlah mukamu, telah merah sebagai jambu air, kena panas matahari!" jawab anak laki-laki itu, seakan-akan merengut, tetapi diikutinya juga temannya yang perempuan tadi.
    "Benar hari panas, tetapi tak mengapa. Kaulihat sendiri
  • Dhe Anihas quoted5 years ago
    Bab 1: PULANG DARI SEKOLAH

    Kira-kira pukul satu siang, kelihatan dua orang anak muda, bernaung di bawah pohon ketapang yang rindang, di muka sekolah Belanda Pasar Ambacang di Padang, seolah-olah mereka hendak memperlindungkan dirinya dari panas yang memancar dari atas dan timbul dari tanah, bagaikan uap air yang mendidih.
    Seorang dari anak muda ini, ialah anak laki-laki, yang umurnya kira-kira 18 tahun. Pakaiannya baju jas tutup putih dan celana pendek hitam, yang berkancing di ujungnya. Sepatunya sepatu hitam tinggi, yang disambung ke atas dengan kaus sutera hitam pula dan diikatkan dengan ikatan kaus
  • rachelsunarko7has quoted5 years ago
    Keempat," kata Arifin pula, "acap kali merusakkan badan. Ingatlah kalau kuda terlalu,panas, jadi terlalu haus, atau orang yang telah empat lima hari tiada minum, tiba-tiba diberi minum terlalu banyak, boleh mendatangkan ajalnya.

    Yang kelima, yaitu yang terutama sekali, yang hampir lupa kusebutkan, yakni supaya kelak jangan engkau rasai lelah mendaki, karena ingatanmu telah diikat oleh ceritaku yang amat menarik.
  • rachelsunarko7has quoted5 years ago
    Sedikitkah atau banyakkah kaumakan kue-kue itu?" tanya Arifin.

    "Sepuas-puas hatiku, sampai tak termakan lagi," jawab Bakhtiar.

    "Nah, itulah dia! Oleh sebab terlalu kenyang, boleh jadi kau mendapat penyakit atau jemu kepada kue-kue atau tak bernafsu makan lagi. Bukankah tak baik itu?
  • rachelsunarko7has quoted5 years ago
    Setelah setahun tak makan kue, tiba-tiba si Bakhtiar dibawa ke toko kue nyonya Jansen, dan dikatakan kepadanya, "Boleh kaumakan, apa yang kausukai!
  • rachelsunarko7has quoted5 years ago
    Kalau misalnya si Bakhtiar dalam setahun tiada dipertemukan dengan idamannya kue-kue, tentulah keinginannya hendak memakan kue-kue itu tak dapat_dikatakan besarnya
  • rachelsunarko7has quoted5 years ago
    Kedua," kata Arifin di atas sampan ini tiba-tiba, untuk menyambung cerita tadi, ' jika kita sangat ingin kepada barang sesuatu dan lekas kita peroleh keinginan hati kita itu, boleh mendatangkan penyakit kepada kita.

    Ketiga, kebesaran hati karena segera beroleh keinginan itu, tiada lama, sebab lekas jemu akan benda yang diingini itu. Misalnya: kita umpamakan, Bakhtiar amat suka kepada kue-kue.
  • rachelsunarko7has quoted5 years ago
    Ada beberapa sebabnya, maka aku tak
  • rachelsunarko7has quoted5 years ago
    beberapa sebabnya, maka aku tak mau menceritakan hal yang sangat penting ini, kepadamu sekalian. Pertama supaya kamu dapat belajar menahan hati, karena itulah suatu sifat yang baik benar bagi manusia. Orang yang sabar dan dapat menahan keinginan hatinya, jarang salah barang perbuatannya. Ingatlah cerita perempuan dengan kucingnya dan cerita ayam yang bertelur emas itu!"
  • ListiyaZhr ListiyaZhrhas quoted6 years ago
    Tinggi-tinggi si matahari, akan kerbau terlambat.
    Sekian lama aku mencari, baru sekarang aku mendapat.
fb2epub
Drag & drop your files (not more than 5 at once)